Leadership and Risk Culture in Banking (BN010)
Deskripsi Training
Pelatihan ini membahas pentingnya kepemimpinan berbasis risiko dan pembangunan budaya sadar risiko dalam dunia perbankan. Peserta akan mempelajari bagaimana peran pemimpin dalam membentuk budaya organisasi yang proaktif terhadap risiko, serta implementasi kebijakan manajemen risiko ke dalam perilaku sehari-hari pegawai di lingkungan bank.
Daftar Sekarang
Silabus Training
- Modul 1: Risk-Based Leadership
Bagaimana pemimpin bank dapat mengintegrasikan prinsip manajemen risiko ke dalam gaya kepemimpinan mereka. Termasuk pendekatan proaktif dalam pengambilan keputusan serta pengaruh kepemimpinan terhadap pengelolaan risiko secara menyeluruh.
- Modul 2: Organizational Risk Culture
Menjelaskan konsep budaya risiko dalam organisasi dan bagaimana budaya ini mempengaruhi perilaku dan pengambilan keputusan di setiap level organisasi.
- Modul 3: Building Awareness and Ownership of Risk
Membangun kesadaran risiko di seluruh organisasi, serta menciptakan rasa kepemilikan (ownership) terhadap pengendalian risiko di tiap unit kerja.
- Modul 4: Risk Appetite and Risk Tolerance
Perbedaan antara risk appetite dan risk tolerance serta bagaimana keduanya digunakan untuk mengarahkan strategi bisnis dan mitigasi risiko.
- Modul 5: Embedding Risk into Business Decision
Cara mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses perencanaan strategis, budgeting, dan pengambilan keputusan operasional.
- Modul 6: Communication and Change Management in Risk Culture
Pentingnya komunikasi risiko secara efektif dan teknik manajemen perubahan yang dibutuhkan untuk mengembangkan budaya risiko.
Contoh Kasus
Sebuah bank nasional mengalami kerugian reputasi karena ketidaksesuaian pelaporan risiko operasional yang berulang di beberapa cabangnya. Setelah dilakukan assessment, ditemukan bahwa budaya risiko tidak ditanamkan secara kuat di tingkat manajerial dan staf. Melalui inisiatif pelatihan leadership dan kampanye budaya risiko, bank mulai menerapkan framework Risk Culture Index, mengukur kematangan budaya risiko per cabang, dan memperkuat komunikasi risiko. Hasilnya, dalam waktu 6 bulan terjadi peningkatan kepatuhan dan penurunan signifikan insiden operasional di unit yang diberi pelatihan.